Jakarta – Duel Borneo FC vs Persija Jakarta akan tersaji pada sesi semifinal Piala Presiden 2024 dalam Stadion Manahan, Solo, pada Selasa, 30 Juli 2024. Laga ini akan disiarkan dengan segera oleh Indosiar dan juga Vidio pada pukul 19.30 WIB.
Pelatih Borneo FC Pieter Huistra yakin timnya pada keadaan fit. “Target tentu sekadar setidaknya memverifikasi bahwa semua pemain di keadaan fit sepenuhnya untuk bermain pada semi final,” ujar beliau disitir dari laman resmi Piala Presiden 2024.
Borneo FC memiliki sedikit keuntungan mengenai kebugaran sebab Pesut Etam tercatat terakhir bermain pada Kamis, 25 Juli 2024. Sedangkan Persija Ibukota Indonesia punya waktu istirahat tambahan sedikit dikarenakan berjuang terakhir kali pada Jumat, 26 Juli 2024.
“Kami mempunyai beberapa hari pada waktu ini untuk mempersiapkan kerja ekstra lagi. Karena di tiga pertandingan terakhir sulit untuk melakukan kerja ekstra, kami dapat melakukannya sekarang,” ujar Huistra.
Pelatih berkebangsaan Belanda itu menjamin Borneo FC akan siap tempur siapapun lawan yang tersebut akan dihadapi pada semi final, termasuk Persija Jakarta. Borneo FC juga banyak menyimpan pemain utamanya pada kedudukan sebelas pertama pasca lolos ke semifinal.
Borneo FC mengamankan dua kemenangan sebelum melakoni pertandingan terakhir. Pada laga terakhir, tidak ada heran Huistra melakukan rotasi pemain. mulai dari mencadangkan kiper Nadeo Arga Winata, Stefano Lilipaly, Kei Hirose, Leo Gaucho hingga Berguinho. Mereka kemungkinan akan lebih besar bugar pada fase semi final nanti.
Wasit Erfan Efendi memberikan hukuman kartu jaundice terhadap pemain Persib Bandung Mateo Kocijan pada pertandingan Piala Presiden 2024 antara Persib Bandung versus Borneo FC ke Stadion Si Jalak Harupat, Daerah Bandung, Jawa Barat, 22 Juli 2024. Borneo FC berhasil mengalahkan Persib Bandung dengan skor tipis 1-0. TEMPO/Prima mulia
Persija Ibukota Indonesia Mengancam
Pelatih Persija Ibukota Carlos Pena optimistis timnya dapat mendapatkan hasil positif kontra Borneo FC. Ia menjelaskan anak-anak asuhnya tak boleh mengulangi kesalahan yang digunakan dia lakukan pada fase grup pada saat menghadapi Borneo FC. “Kami harus memperbaiki kesalahan yang mana ada lalu meningkatkan berbagai hal dari pasukan ini,” kata Pena.
“Ini masih pra-musim lalu kami baru memainkan empat laga (termasuk uji coba vs Bhayangkara FC). Kami pun baru memulai persiapan selama tiga minggu terakhir. Banyak hal yang digunakan harus diperbaiki serta semoga perbaikan yang disebutkan mampu kami tunjukkan ketika berperang melawan Borneo FC,” ujar ia menambahkan.
Persija DKI Jakarta diketahui lolos ke semifinal Piala Presiden 2024 pasca berhasil menempati peringkat kedua Grup B dengan torehan empat poin dari tiga pertandingan. Pada pertandingan terakhir di dalam fase grup, Macan Kemayoran diketahui menelan kekalahan telak 0-3 dari Bali United dan juga Pena nampaknya melakukan rotasi besar-besaran terhadap timnya.
Pelatih selama Spanyol itu menyatakan hal yang dimaksud memang benar sengaja ia lakukan agar dirinya paham betul dengan seluruh pemain yang dimaksud ia miliki. “Saya ingin mencoba beberapa pemain juga memberikan mereka itu waktu bermain. Kami memang sebenarnya masih pada tahapan untuk mendirikan grup ini. Jika kami ingin sukses pada kompetisi maka kami bukan hanya sekali bisa jadi mengandalkan 11 atau 13 pemain, kami butuh semua pemain,” kata Pena.
Sementara itu, penyerang Persija Ibukota Indonesia Gustavo Almeida menekankan bahwa timnya kekal mengincar pencapaian terbaik ke Piala Presiden. Namun, ia memandang semua elemen pasukan harus kerja keras. “Untuk mengungguli kompetisi bukanlah dari 11 pemain. Ketika pasukan menang, menang semuanya.”
“Ketika grup kalah, kalah semuanya. Ketika kami mengungguli pertandingan pun ada yang mana harus diperbaiki. Begitu juga pada waktu kalah. Kami masih punya beberapa hari untuk memperbaiki diri. Instruktur akan mengawasi performa pemain pada latihan untuk miliki pemain ke semifinal,” ujar Almeida.
Artikel ini disadur dari Borneo FC vs Persija Jakarta di Semifinal Piala Presiden 2024, Simak Komentar Pelatih Peter Huistra dan Carlos Pena